Sebelumnya kita pernah bahas tulisan tentang belajar investasi saham untuk pemula dan sekarang kita akan bahas tulisan tentang cara nabung saham untuk semua orang. Cara ini sangat cocok untuk Anda yang suka menabung secara rutin entah itu untuk keperluan pendidikan, liburan, atau yang lainnya.
Istilah menabung mungkin bukanlah hal yang asing ditelinga kita bahkan sejak kecil kita sudah pernah diajari orang tua untuk menabung bahkan ada lagunya loh "Yuk kita nabung" yang pernah dinyanyikan oleh Saskia dan Geofanny.
Cara nabung saham |
Tidak hanya Bursa Efek Indonesia saja yang melakukan kampanye "Yuk Nabung Saham" untuk mengajak masyarakat Indonesia mulai sadar berinvestasi di pasar modal tetapi kami juga melalui belajarcuan.com mengajak masyarakat Indonesia belajar nabung saham melalui beberapa edukasi yang telah kami siapkan / sampaikan yang antara lain adalah tentang apa itu saham, bagaimana cara membelinya, dan berapa besar keuntungan yang bisa didapat.
Yuk Nabung Saham |
Mungkin sudah tidak relevan lagi nabung uang di bank seperti jaman kita masih kecil dahulu, ya sekitaran 30 tahun yang lalu, dibandingkan kondisi kita saat ini.
Kenapa gak relevan? karena ketika kita nabung uang secara konvensional dalam kurun waktu yang lama, misalkan 8 tahun, maka pergerakan nilai / hasilnya masih kalah dengan namanya pergerakan inflasi plus ditambah lagi harus membayar biaya adminsitrasinya. Dan bisa jadi hasil dari kegiatan menabung uang tersebut jauh dari yang namanya harapan. Seharusnya dapat digunakan untuk membiayai kuliah anak ternyata masih jauh dari kata cukup.
Terus apa bedanya donk nabung saham dan nabung uang? perbedaanya hanya terletak pada instrumen yang digunakan saja. Jika kita nabung saham maka yang kita tabung adalah dalam bentuk saham perusahaan dan keuntungan yang diperoleh ada dua macam yaitu capital gain (peningkatan nilai saham) dan dividen (pembagian hasil keuntungan) perusahaan. Sedangkan jika nabung uang secara konvensional di bank misalnya bank BRI maka yang akan kita peroleh hanya bunga bank saja.
Tujuan menabung sebenarnya memang untuk mengumpulkan uang dalam kurun waktu tertentu dan jika Anda adalah orang yang anti dengan istilah bunga maka yang akan Anda dapatkan ya jumlah uang yang Anda simpan secara berkala tadi. Dan biasanya tujuan orang menabung uang ya seperti itu tadi hanya mengumpulkan uang tanpa berharap nilainya bertambah untuk tujuan tertentu.
Jadi intinya adalah ada cara lain menabung yang mampu memberikan imbal hasil / tambahan yang luar biasa dibandingkan dengan cara menabung konvensional di bank yaitu dengan cara menabung dalam bentuk saham (kepemilikan bisnis perusahaan) dan keuntungan yang akan Anda dapat adalah capital gain dan dividen yang nilainya sangat jauh diatas bunga bank tentunya.
Pergerakan Harga Saham Telekomunikasi (TLKM) Tbk. |
Jika Anda sudah tahu apa saja perbedaan antara menabung uang di bank dengan manabung uang dalam bentuk saham serta jika Anda ingin tahu berapa besar keuntungan yang bisa diperoleh jika menabung saham dibandingkan jika menabung uang secara konvensional di bank maka ilustrasi menabung saham berikut ini semoga bisa membantu menjelaskannya.
Katakanlah kebiasaan Anda menabung uang di bank diubah menjadi kebiasaan menabung saham, dalam contoh ilustrasi ini adalah saham milik Perusahaan Telekomunikasi (TLKM) Tbk. Dan rata-rata uang yang Anda tabung tiap akhir bulan adalah sebesar Rp 650.000,- atau setara 300 lembar saham TLKM dalam kurun waktu 9 tahun.
Jika Anda menabung secara konvensional di bank atau dibawah bantal maka dalam kurun waktu 9 tahun uang Anda akan terkumpul sebesar Rp 70.200.000,- yang diperoleh dari jumlah tabungan tiap bulan dikalikan jumlah bulan selama 9 tahun (Rp 650.000,- x 12 x 9).
Tetapi jika Anda menabung saham tiap akhir bulan dan mendapatkan harga saham di harga penutupan (periode dalam satuan bulan) maka uang yang Anda tabung tadi selama 9 tahun akan menjadi sebesar Rp 141.810.537,- atau 2 (dua) kali lipat dibanding menabung uang secara konvensional dengan rincian keuntungan Rp 128.952.000,- berasal dari keuntungan capital gain dan Rp 12.858.537,- berasal dari pembagian dividen.
Periode yang saya ambil sebagai ilustrasi adalah awal tahun 2008 sampai akhir tahun 2016. Kenapa Saya memilih periode ini? karena dalam periode tersebut Bursa Efek Indonesia pernah mengalami koreksi akibat krisis subprime mortgage Amerika pada tahun 2008. Dan ilustrasi ini menunjukkan bahwa meskipun pasar modal mengalami koreksi (krisis) tetapi tetap mampu memberikan keuntungan jika kita menabung saham secara rutin.
Perlu diketahui bahwa untuk sukses nabung saham maka setidaknya Anda harus pandai memilih perusahaan mana yang akan selalu mampu mencetak untung / laba tiap tahun dan untuk mengetahui / mempelajarinya sangatlah mudah untuk dilakukan, so terus ikutin ya blog belajarcuan.com ini.