Stop loss atau cut loss harus benar-benar Anda perhatikan terutama ketika Anda akan menentukan dimana letaknya berdasarkan jumlah risiko yang dapat Anda terima dan jumlah modal yang ada didalam akun Anda. Jika posisi stop loss terlalu dekat dengan harga jual/beli maka posisi trading forex Anda akan semakin cepat ditutup karena adanya lonjakan harga sesaat meskipun ternyata pergerakan harga berikutnya sesuai dengan hasil analisis Anda.
Berdasarkan pengalaman melakukan trading forex hal ini sangat sering Saya alami dan ternyata bukan Saya saja yang mengalaminya tetapi trader-trader lainnya juga mengalaminya padahal kita sudah sesuai dengan prinsip manajemen risiko yaitu jangan pernah mengambil risiko lebih dari 2%.
Apa yang salah? ternyata yang salah adalah manajemen volume kontrak perdagangan yang kita terapkan yang tanpa pernah memperhatikan volatilitas (range) harga yang terbentuk. Misalnya saja perdagangan currency pair GBP/USD yang mempunyai volatilitas 100 pip per harinya.
Jika kita mempunyai modal didalam akun sebesar $5,000 dengan besarnya nilai risiko yang dapat diterima sebesar 2% atau $100 maka jika kita membuka posisi perdagangan sebanyak 100K (untuk akun mikro).
Berdasarkan perhitungan, otomatis platform trading, setiap pergerakan sebesar 1 pip akan menambah atau mengurangi akun sebanyak $10. Sehingga jika besarnya nilai toleransi tadi sebesar $100 maka setara dengan 10 pip.
Hanya intermezo, jadi untuk perhitungannya Anda nggak perlu lagi melakukannya secara manual karena platform trading Anda yang akan menghitungnya secara otomatis dan lebih akurat :) dibanding dengan Anda yang menghitungnya.
Kemudian kita langsung saja menentukan parameter perdagangan ini tanpa melihat terlebih dahulu sifat currency pair GBP/USD (terkenal karena volatilnya) yaitu risiko sebesar 10 pip ($100) sesuai manajemen risiko (tidak lebih 2%) dan jumlah kontrak perdagangan sebanyak 100K.
Hanya intermezo, jadi untuk perhitungannya Anda nggak perlu lagi melakukannya secara manual karena platform trading Anda yang akan menghitungnya secara otomatis dan lebih akurat :) dibanding dengan Anda yang menghitungnya.
Kemudian kita langsung saja menentukan parameter perdagangan ini tanpa melihat terlebih dahulu sifat currency pair GBP/USD (terkenal karena volatilnya) yaitu risiko sebesar 10 pip ($100) sesuai manajemen risiko (tidak lebih 2%) dan jumlah kontrak perdagangan sebanyak 100K.
Dan perlu kita ketahui bahwa manajemen trading yang seperti ini adalah jenis manajemen yang tidak baik! kenapa? karena mengingat pergerakan harga currency pair GBP/USD yang sangat volatil maka skenario seperti dibawah ini bisa sangat sering terjadi dan yang ada nanti adalah Anda akan selalu terkena stop loss dan sering membuang peluang untuk memperoleh profit.
Untuk lebih jelasnya mari kita lanjutkan ilustrasinya, berdasarkan hasil analisa Anda bahwa currency pair GBP/USD akan bergerak turun atau mengalami koreksi setelah bergerak naik sehingga Anda membuka posisi SELL GBP/USD sebanyak 100K dan tentunya Anda tidak lupa memasang stop loss sebanyak 10 pip atau setara $100 (sesuai dengan nilai risiko 2% dari jumlah modal).
Cuman Anda lupa satu hal yaitu currency pair GBP/USD ini biasa bergerak dengan range yang sangat lebar yaitu 100 pip bahkan lebih dalam sehari sehingga biasa terjadi yang namanya spike harga entah itu karena adanya sentimen pasar atau adanya berita.
Dan ternyata yang terjadi adalah seperti berikut ini,
Taraaa! ternyata kondisinya adalah terjadi spike harga dan stop loss Anda tereksekusi (rugi -$100) oleh sistem dan currency pair GBP/USD bergerak turun seperti yang Anda perkirakan. Artinya Anda telah membuang kesempatan mendapatkan keuntungan gara-gara adanya lonjakan harga sesaat saja.
Hmmmmm menyesal nggak? pasti Anda sangat menyesal dan menyayangkannya serta ingin mengembalikan waktu kembali ke semula. Dan Anda pasti berpikir tidak akan memasang stop loss jika tahu kayak begini :) TENANG SAJA GAN! Saya juga akan berpikir seperti itu jika mengalaminya.
Biar penyesalan tidak terjadi maka hal yang perlu kita lakukan adalah menerapkan manajemen yang lebih baik. Jangan pernah over volume dan belajar lah menentukan posisi trading yang tepat.
Sehingga jika Anda tadi membuka posisi perdagangan currency pair GBP/USD sebanyak 10K maka nilai risiko (range stop loss) Anda akan berubah menjadi -100 pip. Dan akun Anda pun pasti tidak akan terkena stop loss gara-gara lonjakan harga sesaat.
Cuman Anda lupa satu hal yaitu currency pair GBP/USD ini biasa bergerak dengan range yang sangat lebar yaitu 100 pip bahkan lebih dalam sehari sehingga biasa terjadi yang namanya spike harga entah itu karena adanya sentimen pasar atau adanya berita.
Dan ternyata yang terjadi adalah seperti berikut ini,
Taraaa! ternyata kondisinya adalah terjadi spike harga dan stop loss Anda tereksekusi (rugi -$100) oleh sistem dan currency pair GBP/USD bergerak turun seperti yang Anda perkirakan. Artinya Anda telah membuang kesempatan mendapatkan keuntungan gara-gara adanya lonjakan harga sesaat saja.
Hmmmmm menyesal nggak? pasti Anda sangat menyesal dan menyayangkannya serta ingin mengembalikan waktu kembali ke semula. Dan Anda pasti berpikir tidak akan memasang stop loss jika tahu kayak begini :) TENANG SAJA GAN! Saya juga akan berpikir seperti itu jika mengalaminya.
Biar penyesalan tidak terjadi maka hal yang perlu kita lakukan adalah menerapkan manajemen yang lebih baik. Jangan pernah over volume dan belajar lah menentukan posisi trading yang tepat.
Sehingga jika Anda tadi membuka posisi perdagangan currency pair GBP/USD sebanyak 10K maka nilai risiko (range stop loss) Anda akan berubah menjadi -100 pip. Dan akun Anda pun pasti tidak akan terkena stop loss gara-gara lonjakan harga sesaat.