Sekarang saatnya kita bahas mengenai strategi trading forex berdasarkan directional bias. Jika masih ada yang bingung tentang directional bias silahkan lihat penjelasannya disini. Tetapi secara garis besarnya trading berdasarkan directional bias itu adalah trading forex yang menggunakan persepsi terhadap berita fundamental ekonomi yang mampu menggerakkan pergerakan harga.
Salah satu contoh skenario adalah trading forex yang menggunakan data rata-rata pengangguran (unemployment rate) negara US. Pada penjelasan sebelumnya kita sudah membahas beberapa hal yang akan terjadi jika data yang keluar (real) sesuai atau tidak sesuai dengan perkiraan (forecasting). Katakanlah data jumlah pengangguran yang keluar adalah lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan maka seharusnya nilai mata uang Dollar akan naik tetapi yang terjadi adalah sebaliknya (what! apa yang terjadi! bukannya seharusnya mata uang Dollar menguat ketika jumlah pengangguran di negaranya menurun?).
Ternyata ada beberapa alasan kenapa mata uang Dollar masih saja mengalami pelemahan walaupun data tentang jumlah pengangguran semakin menurun (banyak orang yang bekerja ya maksudnya).
Alasan pertama dapat diakibatkan karena memang kondisi ekonomi jangka panjang negara US dalam kondisi downtrend. Perlu diingat kembali bahwa tidak hanya data rata-rata pengangguran yang dapat mempengaruhi pergerakan harga pasangan mata uang tetapi masih ada beberapa data fundamental ekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan harga pasangan mata uang. Jadi meskipun data rata-rata jumlah pengangguran menurun tetapi masih belum cukup membuat para trader forex untuk membeli mata uang Dollar.
Alasan kedua mungkin disebabkan oleh menurunnya jumlah rata-rata pengangguran tetapi ini hanyalah sementara dan tidak dalam jangka waktu yang lama. Ini artinya adalah bahwa peningkatan jumlah pekerjaan ini hanya bersifat musiman saja (dalam jangka waktu yang pendek). Sehingga hal ini bukanlah perbaikan ekonomi negara US dalam jangka waktu yang lama.
Cara terbaik yang dapat dilakukan untuk melihat apakah jumlah pengangguran benar-benar sudah menurun atau belum adalah dengan cara membandingkannya dengan data rata-rata pengangguran tahun sebelumnya.
Jadi, cara terbaik yang dapat dilakukan sebelum mengambil keputusan adalah dengan melihat data sebelumnya secara keseluruhan.
Sekarang kita sudah mengetahui beberapa informasi yang dapat menggerakkan mata uang Dollar sehingga inilah saatnya untuk membuka posisi trading!
Oke mari kita ambil contoh sederhana dalam simulasi ini yaitu data fundamental ekonomi berupa jumlah pengangguran di US. Langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah melihat trend jumlah pengangguran apakah mengalami penurunan atau kenaikan. Dengan melihat data sebelumnya di masa lalu maka kita bisa melakukan perkiraan sehingga bisa bersiap-siap dengan apa yang akan terjadi pada pergerakan mata uang Dollar berikutnya.
Bayangkan saja bahwa data pengangguran terus mengalami kenaikan yang konstan yaitu enam bulan yang lalu mengalami kenaikan sebesar 1% dan sebulan yang lalu naik menjadi 3%. Dari sini Anda mempunyai keyakinan bahwa jumlah pekerjaan semakin sedikit dan ada kemungkinan besar bahwa jumlah pengangguran akan terus semakin meningkat.
Karena Anda sudah tahu bahwa jumlah pengangguran akan semakin meningkat maka inilah saatnya bagi Anda untuk membuka posisi SELL (SHORT) mata uang Dollar. Dan hal inilah yang disebut dengan directional bias. Misalkan saja Anda ingin membuka posisi SELL (SHORT) pasangan mata uang USD/JPY.
Sebelum data jumlah pengangguran diumumkan maka Anda bisa melihat pergerakan pasangan mata uang USD/JPY 20 menit sebelum pengumuman tersebut dan melihat nilai tertinggi dan terendah. Range harga ini selanjutnya akan menjadi breakout point trading forex Anda.
Karena Anda pada saat ini mempunyai pandangan bahwa mata uang Dollar akan melemah (directional bias Anda) maka Anda akan memusatkan perhatian pada range harga terendah (terjadi breakdown). Anda pun sedang berharap bahwa mata uang Dollar akan mengalami pelemahan maka Anda pun memasang posisi beberapa pip dibawah titik breakout point (atau sama dengan tingginya ranging - 18 pips).
Kemudian Anda menentukan Stop Loss pada titik breakout point teratas.
Satu dari dua hal ini bisa saja terjadi di pasar forex yaitu:
- Jika jumlah pengangguran semakin menurun maka mata uang Dollar akan meningkat. Hal ini menyebabkan pasangan mata uang USD/JPY akan bergerak keatas dan target Profit Anda tidak akan pernah tersentuh dan kemungkinan besar target Loss Anda yang akan tersentuh.
- Atau jika ternyata jumlah pengangguran semakin meningkat seperti yang Anda harapkan maka mata uang Dollar akan melemah. Dan hal ini akan menyebabkan pasangan mata uang USD/JPY akan bergerak turun dan target Profit Anda pun akan tercapai.
Karena Anda sudah mengatur semua posisi baik Profit atau Loss maka kini saatnya Anda melihat transaksi forex Anda berjalan.
Nah ternyata berita yang keluar sesuai dengan harapan Anda dan harga mata uang Dollar pun melemah. Target Profit Anda pun tersentuh maka inilah saat yang membahagiakan karena ini adalah waktu yang tepat untuk berbelanja.... :)
Jadi kunci utama untuk mempunyai directional bias adalah kita paham benar dibalik data fundamental ekonomi yang akan digunakan sebagai acuan trading forex. Dan jika Anda tidak paham benar mengenai efek yang akan ditimbulkan oleh rilisnya data fundamental ekonomi tersebut maka itu adalah berita buruk untuk Anda!
Tulisan Terkait:
Tulisan Terkait: