Kekuatan breakout, sebelumnya Anda sudah mengenal apakah itu trading dengan strategi breakout dan indikator yang dapat digunakan untuk mendeteksinya. Begitu juga sudah tahu bahwa harga yang dalam periode tertentu mengalami konsolidasi maka ada dua kemungkinan bahwa:
- Harga akan bergerak berbalik arah (reversal breakout)
- Harga akan bergerak melanjutkan pergerakan sebelumnya (continuation breakout)
Ada beberapa cara untuk mengetahui kekuatan breakout sehingga kita tidak akan membuka posisi dalam kondisi yang salah arah.
Moving Average Convergence/Divergence (MACD)
Untuk sekarang ini Anda sudah harus paham tentang apa itu MACD jika Anda belum mengerti apa itu MACD silahkan lihat penjelasan sebelumnya ya :)
Hanya mengingatkan saja bahwa MACD adalah salah satu jenis momentum tool yang sangat handal dan banyak digunakan sebagian besar trader forex untuk menentukan timing atau momentum yang tepat mengeksekusi order perdagangan.
Dan MACD dapat ditampilkan dalam berbagai macam bentuk dan salah satu bentuk yang paling umum adalah bentuk histogram dengan garis MACD tipe fast dan low menyertainya. Ketika histogram berbentuk lebih besar maka menunjukkan adanya momentum yang sangat tinggi dan begitu juga sebaliknya ketika histogram berbentuk kecil maka momentumnya rendah.
Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana menggunakan MACD untuk mengetahui apakah harga akan mengalami breakout?
Perlu diingat bahwa indikator yang sedang kita gunakan ini adalah tipe divergence atau perbedaan dan bagaimana itu terbentuk adalah ketika pergerakan harga dan indikator bergerak dalam arah yang berlawanan. Dan karena MACD menunjukkan sebuah momentum maka bisa dikatakan bahwa momentum akan meningkat ketika pasar sedang membuat sebuah trend. Walaupun jika MACD mulai menurun momentumnya ketika trend sedang melanjutkan pergerakannya (continuing), Anda dapat menyimpulkan bahwa momentum sedang menurun dan trend ini akan segera berakhir.
Anda dapat melihat gambar diatas dengan jelas walaupun harga melanjutkan pergerakannya keatas semakin tinggi tetapi histogram MACD yang terbentuk semakin rendah. Ini mengartikan bahwa walaupun harga sedang membentuk trend tetapi momentum sedang menghilang secara perlahan-lahan. Dan dari pergerakan ini dapat kita simpulkan bahwa harga akan sangat mungkin segera bergerak berbalik arah (trend reversal).
Relative Strength Index (RSI)
Adalah sebuah meomentum indikator yang sangat berguna sebagai alat konfirmasi reversal breakout. Secara dasar indikator ini menunjukkan kepada kita mengenai perubahan penutupan harga tertinggi dengan terendah dalam periode tertentu. Jika Anda ingin tahu lebih detail bagaimana cara menggunakan indikator ini silahkan saja kunjungi tulisan sebelumnya yaitu bagaimana cara menggunakan indikator RSI.
RSI dapat dipakai seperti kita memakai indikator MACD untuk menghasilkan sebuah divergence atau perbedaan. Dengan menemukan sebuah divergence maka kemungkinan kita akan menemukan sebuah trend reversal (balik arah). Dan prinsip divergence atau adanya perbedaan antara pergerakan harga dan indikator ditunjukkan oleh gambar berikut ini.
Walaupun demikian RSI adalah tool yang bagus juga untuk digunakan menentukan apakah pasar sudah overbought atau oversold. Sebuah indikasi umum yang menyatakan bahwa pasar sedang dalam kondisi overbought adalah ketika RSI bernilai diatas 70 dan dikatakan bahwa pasar sedang dalam kondisi oversold jika RSI bernilai dibawah 30.
Karena trend bergerak searah dengan berjalannya waktu maka RSI akan bergerak kedalam daerah oversold atau overbought dan tergantung pada arah pergerakan harga.
Jika sebuah trend telah menghasilkan pasar yang oversold atau overbought dalam periode tertentu dan kemudian mulai masuk kedalam range RSI (antara batas overbought dan oversold) maka ini adalah sebuah kesempatan yang bagus karena sebuah trend reversal akan segera terjadi.
Berdasarkan data pada gambar diatas bahwa harga berada di daerah overbough (RSI > 70) dan ketika harga kembali ke range RSI maka ini adalah kesempatan emas bahwa harga akan berbalik arah dari pergerakan sebelumnya yang uptrend.
Tulisan Terkait:
Walaupun demikian RSI adalah tool yang bagus juga untuk digunakan menentukan apakah pasar sudah overbought atau oversold. Sebuah indikasi umum yang menyatakan bahwa pasar sedang dalam kondisi overbought adalah ketika RSI bernilai diatas 70 dan dikatakan bahwa pasar sedang dalam kondisi oversold jika RSI bernilai dibawah 30.
Karena trend bergerak searah dengan berjalannya waktu maka RSI akan bergerak kedalam daerah oversold atau overbought dan tergantung pada arah pergerakan harga.
Jika sebuah trend telah menghasilkan pasar yang oversold atau overbought dalam periode tertentu dan kemudian mulai masuk kedalam range RSI (antara batas overbought dan oversold) maka ini adalah sebuah kesempatan yang bagus karena sebuah trend reversal akan segera terjadi.
Berdasarkan data pada gambar diatas bahwa harga berada di daerah overbough (RSI > 70) dan ketika harga kembali ke range RSI maka ini adalah kesempatan emas bahwa harga akan berbalik arah dari pergerakan sebelumnya yang uptrend.
Tulisan Terkait: