Pola Wedge mempunyai bentuk yang mirip dengan pola triangle, pola flag, atau pola pennant dan juga merupakan pola reversal ataupun berkelanjutan. Ada dua jenis pola wedge ini yaitu rising wedge dan falling wedge. Kata wedge bisa diartikan dalam bahasa kita sebagai baji yang fungsinya untuk mengait benda.
Rising Wedge
Rising wedge bisa berfungsi sebagai sinyal pembalikan arah (reversal) atau berkelanjutan (continuation) atas pergerakan suatu harga pasangan mata uang. Jika pola rising wedge ini terbentuk setelah terjadinya pergerakan harga yang cenderung naik atau uptrend maka kemungkinan besar menunjukkan adanya sinyal pembalikan arah yang kuat.
Dengan melihat chart diatas dapat dilihat bahwa pola wedge terbentuk dengan diawali kecenderungan pola naik atau uptrend dari pergerakan harga pasangan mata uang yang kemudian membentuk harga tertingginya. Kemudian ketika sudah menyentuh level resistance-nya mulai terjadi pembalikan arah (reversal) setelah terjadi konsolidasi harga dalam range yang terus naik dan menyempit seolah membentuk sebuah wedge seperti ditunjukkan gambar dibawah ini.
Dan berikut ini adalah contoh pola wedge yang menunjukkan akan adanya sinyal berkelanjutan yang kuat dengan diawali adanya pergerakan harga yang cenderung menurun atau downtrend.
Setelah membentuk harga terendahnya terjadi konsolidasi dan harga mulai bergerak naik dan menyempit dalam range harganya dan ketika sudah menyentuh range resistance terjadi pembalikan arah (reversal) untuk melanjutkan pola pergerakan kebawah (downtrend).
Jadi bisa dikatakan bahwa terbentuknya pola rising wedge ini adalah adanya penundaan atas kejatuhan sebuah harga pada pola downtrend yang terjadi.
Dan bisa diambil sebuah kesimpulan bahwa pola rising wedge ini dapat menunjukkan akan adanya pembalikan arah atau berkelanjutan atas pergerakan harga pasangan mata uang. Jika rising wedge ini terbentuk setelah terbentuknya pola pergerakan yang cenderung naik atau uptrend bisa dikatakan bahwa rising wedge berfungsi sebagai sinyal pembalikan arah (reversal) tetapi jika didahului dengan pola pergerakan yang cenderung menurun atau downtrend maka rising wedge berfungsi sebagai sinyal berkelanjutan (continuation). Pola ini bisa dimasukkan kedalam kelompok BEARISH CHART PATTERN.
Berikut ini adalah contoh falling wedge sebagai sinyal pembalikan (reversal) dengan ciri khas diawali dengan pergerakan harga yang cenderung turun (downtrend).
Kemudian diikuti konsolidasi harga dalam range yang menurun dan menyempit dalam range-nya. Ketika semakin kebawah sampai level support maka harga siap-siap untuk breakout menanjak naik.
Target take profit bisa diukur dari ketinggian polanya dan memproyeksikannya keatas titik breakout dari garis tahanan resistancenya.
Dan berikut ini adalah fungsi falling wedge sebagai sinyal berkelanjutan dengan terlebih dahulu terbentuk pergerakan harga yang cenderung naik atau uptrend.
Setelah terjadi konsolidasi harga dalam range yang menurun dan menyempit dalam range-nya. Ketika semakin kebawah sampai level support maka harga siap-siap untuk breakout menanjak naik melanjutkan pola pergerakan sebelumnya yaitu uptrend.
Dan bisa dikatakan bahwa terbentuknya pola falling wedge ini adalah kecenderungan penundaan atas pola pergerakan yang cenderung naik atau uptrend yang sebelumnya terbentuk.
Target take profit dapat diperoleh dengan mengukur ketinggian polanya dan kemudian memproyeksikannya ke titik breakout sampai level resistance-nya.
Harap selalu diingat bahwa ketika menggunakan teknikal analisis sebagai alat trading forex maka kita harus selalu ingat untuk menerapkan manajemen risiko dan tidak terlalu serakah dalam mengejar keuntungan terutama ketika landasan trading forex adalah perasaan bukan logika.
Tulisan Terkait:
Dengan melihat chart diatas dapat dilihat bahwa pola wedge terbentuk dengan diawali kecenderungan pola naik atau uptrend dari pergerakan harga pasangan mata uang yang kemudian membentuk harga tertingginya. Kemudian ketika sudah menyentuh level resistance-nya mulai terjadi pembalikan arah (reversal) setelah terjadi konsolidasi harga dalam range yang terus naik dan menyempit seolah membentuk sebuah wedge seperti ditunjukkan gambar dibawah ini.
Dan berikut ini adalah contoh pola wedge yang menunjukkan akan adanya sinyal berkelanjutan yang kuat dengan diawali adanya pergerakan harga yang cenderung menurun atau downtrend.
Setelah membentuk harga terendahnya terjadi konsolidasi dan harga mulai bergerak naik dan menyempit dalam range harganya dan ketika sudah menyentuh range resistance terjadi pembalikan arah (reversal) untuk melanjutkan pola pergerakan kebawah (downtrend).
Jadi bisa dikatakan bahwa terbentuknya pola rising wedge ini adalah adanya penundaan atas kejatuhan sebuah harga pada pola downtrend yang terjadi.
Dan bisa diambil sebuah kesimpulan bahwa pola rising wedge ini dapat menunjukkan akan adanya pembalikan arah atau berkelanjutan atas pergerakan harga pasangan mata uang. Jika rising wedge ini terbentuk setelah terbentuknya pola pergerakan yang cenderung naik atau uptrend bisa dikatakan bahwa rising wedge berfungsi sebagai sinyal pembalikan arah (reversal) tetapi jika didahului dengan pola pergerakan yang cenderung menurun atau downtrend maka rising wedge berfungsi sebagai sinyal berkelanjutan (continuation). Pola ini bisa dimasukkan kedalam kelompok BEARISH CHART PATTERN.
Falling Wedge
Seperti rising wedge pola falling wedge bisa juga sebagai sinyal pembalikan arah (reversal) atau berkelanjutan (continuation) hanya saja fungsinya berkebalikan dan dikelompokkan kedalam BULLISH CHART PATTERN.Berikut ini adalah contoh falling wedge sebagai sinyal pembalikan (reversal) dengan ciri khas diawali dengan pergerakan harga yang cenderung turun (downtrend).
Kemudian diikuti konsolidasi harga dalam range yang menurun dan menyempit dalam range-nya. Ketika semakin kebawah sampai level support maka harga siap-siap untuk breakout menanjak naik.
Target take profit bisa diukur dari ketinggian polanya dan memproyeksikannya keatas titik breakout dari garis tahanan resistancenya.
Dan berikut ini adalah fungsi falling wedge sebagai sinyal berkelanjutan dengan terlebih dahulu terbentuk pergerakan harga yang cenderung naik atau uptrend.
Setelah terjadi konsolidasi harga dalam range yang menurun dan menyempit dalam range-nya. Ketika semakin kebawah sampai level support maka harga siap-siap untuk breakout menanjak naik melanjutkan pola pergerakan sebelumnya yaitu uptrend.
Dan bisa dikatakan bahwa terbentuknya pola falling wedge ini adalah kecenderungan penundaan atas pola pergerakan yang cenderung naik atau uptrend yang sebelumnya terbentuk.
Target take profit dapat diperoleh dengan mengukur ketinggian polanya dan kemudian memproyeksikannya ke titik breakout sampai level resistance-nya.
Harap selalu diingat bahwa ketika menggunakan teknikal analisis sebagai alat trading forex maka kita harus selalu ingat untuk menerapkan manajemen risiko dan tidak terlalu serakah dalam mengejar keuntungan terutama ketika landasan trading forex adalah perasaan bukan logika.
Tulisan Terkait:
- Belajar Chart Pattern Untuk Trading Forex
- Cara Trading Forex Dengan Double Top dan Double Bottom
- Cara Trading Forex Dengan Head Dan Shoulders
- Cara Trading Forex Dengan Rising Wedge Dan Falling Wedge
- Cara Trading Forex Dengan Rectangle Chart Patterns
- Cara Trading Forex Dengan Pennants Chart Patterns
- Cara Trading Forex Dengan Triangle Chart Patterns
- Tiga 3 Kategori Chart Patterns
- Table Chart Pattern