Setelah Anda membaca beberapa tulisan mengenai strategi trading menggunakan beberapa indikator seperti MACD, RSI, Stochastic, Bollinger Band, dan ADX maka setidaknya Anda mengetahui bagaimana cara mendapatkan profit dan meminimalkan kerugian di dalam trading forex atau saham. Dan Anda pun pasti juga tahu bahwa semua indikator tersebut bukanlah sebuah tool yang super powerfull sekali melainkan masih mempunyai banyak kekurangan.
Karena masih mempunyai kekurangan maka banyak sekali trader yang mengkombinasikan beberapa indikator (multiple indikator) untuk mendapatkan sinyal long (buy) atau short (sell) didalam sebuah pola pergerakan harga. Sebagai contoh seorang trader menggunakan 3 (tiga) indikator (MACD, RSI, dan Bollinger Band) dan tidak akan membuka posisi open buy atau sell jika ketiga indikator tersebut tidak memberikan sinyal yang sama yaitu buy atau sell.
OK :) kita ambil contoh kombinasi 2 (dua) indikator yaitu bollinger band dan stochastic sebagai strategi trading pasangan mata uang EUR/USD dalam timeframe 4 jam.
Mari kita lihat apa yang telah diindikasikan oleh masing-masing indikator pada pergerakan pasangan mata uang EUR/USD diatas.
Downtrend (Merah):
Bollinger band mengindikasikan bahwa EUR/USD dalam kondisi overbought (jenuh beli) yang artinya kesempatan kita untuk membuka posisi SELL karena EUR/USD akan jatuh harganya.
Stochastic mengindikasikan bahwa garis telah melampaui skala 80 yang menunjukkan bahwa pasangan EUR/USD dalam kondisi overbought (jenuh beli) yang artinya kesempatan kita untuk membuka posisi SELL karena EUR/USD akan jatuh harganya.
Dan beberapa saat kemudian apa yang terjadi? EUR/USD jatuh sekitar 300 pips dihitung dari lower band & skala 20 (sebagai batas stop loss) dan kita akan mendapatkan pips tersebut jika kita membuka posisi SELL atau SHORT :) dan memasang stop loss pada batas tersebut.
Uptrend (Hijau):
Kemudian ketika harga EUR/USD sudah menyentuh pita bawah (lower band) maka kita harus siap-siap untuk membuka posisi BUY (LONG) dengan menunggu konfirmasi dari indikator stochastic apakah sudah berada dibawah skala 20 atau belum.
Bollinger band mengindikasikan bahwa EUR/USD dalam kondisi oversold (jenuh jual) yang artinya kesempatan kita untuk membuka posisi BUY karena EUR/USD akan naik harganya.
Stochastic mengindikasikan bahwa garis telah melampaui skala 20 yang menunjukkan bahwa pasangan EUR/USD dalam kondisi oversold (jenuh jual) yang artinya kesempatan kita untuk membuka posisi BUY karena EUR/USD akan naik harganya.
Jika kita mengambil posisi trading ini maka setidaknya akan mendapatkan 400 pips! tidak buruk lah GAN :) cukup untuk beli motor.
Berikut adalah contoh lain kombinasi indikator untuk strategi trading yaitu RSI dan MACD.
Seperti menggunakan prinsip kombinasi antara Stochastic dengan Bollinger Band, ketika menggunakan kombinasi MACD dan RSI kita perlu menunggu konfirmasi bahwa kedua indikator tersebut mengindikasikan sinyal yang sama.
Downtrend (Merah):
Melihat grafik EUR/USD, RSI memberikan sinyal SELL (SHORT) atau mengindikasikan pasar dalam kondisi overbought disusul dengan sinyal SELL (SHORT) dari indikator MACD sebagai konfirmasi dan seperti yang kita lihat harga EUR/USD langsung turun (downtrend).
Uptrend (Hijau):
Setelah beberapa lama mengalami downtrend RSI memberikan sinyal BUY (LONG) atau mengindikasikan pasar dalam kondisi oversold disusul dengan sinyal BUY (LONG) dari indikator MACD sebagai konfirmasi dan seperti prediksi bahwa harga EUR/USD menanjak naik membentuk pola uptrend.
Sinyal konfirmasi adalah hal yang sangat penting agar kita tidak terjatuh kedalam kerugian akibat sinyal palsu atau fakeout (membuka open posisi terlalu dini dan salah). Dan perlu diketahui bahwa setiap trader selalu mencari kombinasi indikator baik 2 atau lebih untuk mendapatkan tool yang cocok dengan gaya trading nya dan tentunya itu semua untuk memperoleh profit yang maksimal :)
Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut mengenai indikator trading silahkan lihat dan pelajari indikator seperti MACD, RSI, Stochastic, Bollinger Band, dan ADX. Semoga beruntung...!
Tulisan Terkait:
Tulisan Terkait:
- Bagaimana Cara Menggunakan Bollinger Band
- Bagaimana Cara Menggunakan Indikator MACD
- Bagaimana Cara Menggunakan Stochastic Indikator
- Bagaimana Menggunakan RSI Indikator
- Bagaimana Cara Menggunakan ADX Indikator
- Bagaimana Cara Menggunakan Parabolic SAR
- Cara Menggunakan Indikator Ichimoku Kinko Hyo
- Cara Trading Dengan Multiple Indikator