Emosi dan Psikologi Dalam Trading Forex saya yakin bahwa sebagian besar trader yang sudah malang melintang di dunia pasar saham maupun pasar forex tahu bahwa sebagian besar aktivitas trading dipengaruhi oleh kondisi psikologi kita. Maksudnya begini, Anda trading yang dicari adalah untung bukannya rugi iya kan. Ketika Anda sudah mendapatkan untung yang Anda cari pasti untung dan ketika Anda rugi Anda pasti tetap ingin untung.
Jadi di dalam psikologi kita ada yang namanya emosi yang harus kita kendalikan pada saat trading khususnya forex yaitu ketakutan dan keserakahan. Takut akan adanya kerugian setelah membuka posisi dan keserakahan untuk selalu mendapatkan keuntungan.
Dan meskipun Anda telah menguasai pengetahuan teknik bagaimana selalu untung di pasar forex tetapi jika tidak bisa mengendalikan emosi dalam trading forex maka bisa dipastikan kerugian akan menghampiri.
Misalkan saja Anda mengalami kerugian $300 dari modal Anda yang sebesar $1000 maka Apa yang akan Anda rasakan? ya! Anda pasti tidak rela jika uang Anda hilang $300 dan ingin membalas kekalahan tersebut sehingga Anda pun tidak akan pernah bersikap rasional hingga membuka posisi berlebihan tanpa melihat arah pergerakan harga yang sebenarnya. Dan apa yang pasti akan terjadi? ya! keputusan Anda ternyata tidak searah dengan arahnya pasar dan Anda semakin rugi dan rugi hingga modal Anda habis. Jadi ketika Anda mengalami kerugian Anda pasti ingin rugi lagi dengan harapan modal kembali yang pada kenyataannya modal tidak pernah kembali atau bahkan habis. Anda tidak percaya silahkan buka akun sekarang dan rasakan emosinya.
Nah emosi semacam inilah yang harus dilawan dan gunakan kedisiplinan dalam menjalankan strategi serta teruslah berlatih karena para trader yang sudah sukses meraup keuntungan di pasar forex selalu melatih terus menerus bagaimana cara mengendalikan emosi khususnya ketakutan dan keserakahan yang ada dalam diri khususnya adalah uang.
Terkadang Anda tidak akan bersikap rasional dalam menghitung keuntungan misalnya saja Anda ingin kenaikan 40% dari pergerakan harga untuk setiap transaksi tetapi kenyataanya harga hanya naik 2% atau bahkan turun. Karena bersikap irrasional Anda sampai lupa bahwa ada strategi leverage untuk mengatasi hal ini yaitu kemampuan melipatgandakan keuntungan. Meskipun dengan kenaikan harga hanya 2% tetapi karena Anda menggunakan leverage 10 kali maka kenaikan tadi menjadi 20%.
Terkadang Anda tidak akan bersikap rasional dalam menghitung keuntungan misalnya saja Anda ingin kenaikan 40% dari pergerakan harga untuk setiap transaksi tetapi kenyataanya harga hanya naik 2% atau bahkan turun. Karena bersikap irrasional Anda sampai lupa bahwa ada strategi leverage untuk mengatasi hal ini yaitu kemampuan melipatgandakan keuntungan. Meskipun dengan kenaikan harga hanya 2% tetapi karena Anda menggunakan leverage 10 kali maka kenaikan tadi menjadi 20%.