Obligasi adalah sebuah surat hutang berjangka yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan swasta dalam rangka mengumpulkan dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Obligasi dapat dibeli oleh individu atau instansi melalui agen penjual semisal bank dan karena sebuah surat hutang maka wajib dikembalikan beserta bunganya dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Posting Belajar Cuan Investasi Obligasi mencoba memberikan gambaran mengenai pengertian obligasi, bagaimana cara membelinya, jenis-jenis obligasi, resiko, dan bagaimana cara menghitung Profit dan Loss (P/L). Dan hal ini dapat menjadi dasar keputusan kita untuk mengambil atau tidak instrument investasi ini kedalam daftar portofolio :)
Investasi Obligasi |
Obligasi merupakan bentuk investasi jangka panjang yang pada umumnya antara 5 s/d 10 tahun dan tentu dengan biaya yang tidak kecil (harga beli mulai 5 juta rupiah dan kelipatannya) untuk investor individu seperti Saya. Tetapi memang benar sih kalau kita menginginkan hasil yang cukup untuk memenuhi hidup maka kita perlu investasi yang besar :) misalkan saja imbal obligasi 9,8% tiap tahun maka jika kita hanya beli 5 juta rupiah maka setahun dapat imbal sekitar 490 ribu :) belum dipotong pajak :(
Obligasi sendiri memberikan return atau imbal hasil yang lebih besar jika dibandingkan deposito dengan resiko yang relatif aman khususnya yang diterbitkan pemerintah dan sedangkan yang diterbitkan oleh perusahaan swasta ada resiko gagal bayar biasanya terjadi pada saat perusahaan tersebut dalam kondisi bangkrut. Selain itu return deposito rata-rata dibawah suku bunga pinjaman (kredit) bank.Pada umumnya semakin lama jatuh tempo obligasi atau waktu pengembalian hutang maka semakin besar returnnya karena adanya faktor resiko.
Setelah kita membeli obligasi kita dapat menjualnya lagi di pasar sekunder tanpa harus menunggu jatuh tempo jika kita memang sedang memerlukan dana untuk kebutuhan mendesak. Tetapi harus diingat bahwa harga obligasi sendiri dapat menjadi lebih rendah atau lebih tinggi (fluktuasi harga) dari nilai nominalnya hal ini dapat terjadi karena pengaruh perubahan tingkat suku bunga bank dan faktor resiko pada saat kita menjualnya.
Untuk jenis obligasi atau surat utang yang dapat diperjual belikan melalui Bursa Efek Indonesia antara lain adalah:
- Dilihat dari sisi penerbit:
- Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
- Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
- Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).
- Dilihat dari sistem pembayaran bunga:
- Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
- Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
- Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.
- Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.
- Dilihat dari hak penukaran/opsi:
- Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
- Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
- Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
- Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
- Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
- Secured Bonds: obligasi yang
dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan
lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:
- Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga
- Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.
- Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.
- Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
- Secured Bonds: obligasi yang
dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan
lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:
- Dilihat dari segi nilai nominal:
- Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
- Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.
- Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
- Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga.
- Syariah Bonds: obligasi yang
perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam
perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:
- Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
- Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.
Karakteristik Obligasi:
- Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
- Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.
- Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon / bunga nya.
- Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.
Semua instrumen tersebut sudah dapat di transaksikan dan atau dilaporkan perdagangannnya melalui Bursa Efek Indonesia (source:http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/obligasi.aspx). Untuk informasi bahwa semua pelajaran atau pengertian macam-macam informasi sebenarnya dapat juga diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai dari saham, obligasi, derivatif, reksadana, dan ETF.
Sedangkan di belajarcuan.com akan membahas mengenai bagaimana semua instrument investasi tersebut secara real bekerja berdasarkan pengalaman. Nah sedangkan untuk pembahasan perhitungan profit atau keuntungan membeli obligasi silahkan lihat posting blog selanjutnya :)