Apa itu P2P Lending? P2P Lending (Peer to Peer) adalah sebuah kegiatan investasi dibidang finansial yang memungkinkan seseorang untuk menjadi seorang peminjam (borrower) dan seorang pemberi pinjaman (lender) melalui sebuah aplikasi FinTech (Financial Technology).
P2P Lending |
Tapi, sebelum kita lanjut ke pembahasan yang lebih serius. Kamu sudah tahu kan apa itu "Leasing" atau istilah lainnya "Koperasi simpan pinjam".
Nah, FinTech P2P Lending itu sebenarnya sama dengan istilah "Leasing atau koperasi simpan pinjam". Hanya saja, P2P Lending itu lebih kayak "Marketplace". Artinya, kamu bisa menjadi pemberi pinjaman kepada yang membutuhkan dan kemudian mendapatkan keuntungan berupa bunga pinjaman.
Sebenarnya saya sudah pernah membahas hal ini sih. Tapi istilah yang saya pakai bukan "P2P Lending" tetapi pinjaman online. Jika kamu ingin tahu tentang pembahasan saya waktu itu, kamu bisa membuka halaman "Cara mendapatkan uang melalui internet (pinjaman online)".
Terus, bedanya leasing dan P2P Lending itu apa? Perbedaan yang paling kentara itu terletak pada pemilik modal.
Jadi, jika kamu mengenal sebuah leasing PT ABC. Maka, dapat dipastikan bahwa modal mereka itu ya berasal dari dalam diri mereka sendiri. Entah itu diperoleh melalui pinjaman Bank dengan suku bunga rendah atau modal pemilik PT ABC itu sendiri.
Tetapi, jika kamu bertemu dengan perusahaan finansial yang menerapkan konsep bisnis P2P Lending. Maka, kamu bisa menjadi salah satu bagian dari bisnis pinjam meminjam ini secara langsung. Atau istilahnya, kamu menjadi pihak yang memberikan pinjaman kepada para calon peminjam.
Dan tentu, kamu akan mendapatkan keuntungan berupa bunga pinjaman.
Istilah lainnya, P2P Lending itu hanya bertugas menghubungkan calon pemberi pinjaman (lender) dengan calon peminjam (borrower) saja. Dan, tidak seperti leasing PT ABC tersebut diatas.
Cara Kerja P2P Lending |
Jika kita rangkum tulisan saya mengenai "Apa itu P2P Lending" maka bisa jadi seperti penjelasan gambar cara kerja P2P Lending yang saya ambil dari salah satu FinTech P2P Lending investree.id.
Jika kamu ingin menjadi investor (pemodal / lender) maka kamu bisa mendapatkan keuntungan berupa bunga pinjaman. Dan, jika kamu memerlukan modal untuk usaha atau kepentingan lainnya. Maka, kamu bisa menjadi peminjam (borrower). Dan tentu, untuk menjadi borrower. Kamu harus mengembalikan uang yang kamu pinjam tadi disertai dengan bunga pinjaman.
Jika kamu ingin menjadi investor (pemodal / lender) maka kamu bisa mendapatkan keuntungan berupa bunga pinjaman. Dan, jika kamu memerlukan modal untuk usaha atau kepentingan lainnya. Maka, kamu bisa menjadi peminjam (borrower). Dan tentu, untuk menjadi borrower. Kamu harus mengembalikan uang yang kamu pinjam tadi disertai dengan bunga pinjaman.
# Keuntungan Bergabung P2P Lending Sebagai Lender
Seperti yang sudah saya sebutkan diatas. Ketika kamu menjadi lender maka kamu akan mendapatkan keuntungan berupa bunga pinjaman. Ya, istilah lainnya. Kamu menjadi seorang investor atau pemodal.
Apakah kita bisa mendapatkan keuntungan yang besar dari kegiatan ini? Tentu, tetapi tidak sebesar jika kita menjalankan bisnis trading saham atau forex loh ya. Kenapa? Ya, karena pasaran bunga pinjaman itu nggak selamanya besar.
Jika kamu ingin tahu, kamu bisa berkunjung ke salah satu marketplace P2P. Disana, kamu bisa memperoleh detail informasi tentang besarnya keuntungan dari bunga pinjaman.
Misalkan, jika kamu membiayai usaha Pak Dadang sebesar Rp 1.000.000,- dengan jangka waktu 12 bulan. Ternyata, Pak Dadang mengalami kebangkrutan. Sehingga, Pak Dadang nggak bisa bayar cicilan dan bunganya. Maka dapat dipastikan, kamu sedang mengalami kerugian.
Rugi doonk. Iyalah, namanya juga gagal bayar. Itulah risiko dasar yang harus dihadapi oleh seorang investor.
Nah, agar hal seperti ini nggak terjadi. Maka, kita sebagai investor harus selektif memilih borrower yang akan kita kasih modal. Jangan sampai modal yang sudah kita berikan hilang begitu saja. Ingat ya! Investor harus SELEKTIF memilih borrower.
Selain adanya gagal bayar. Ada juga istilah lain yang dihadapi seorang investor. Yaitu, adanya fraud (penipuan) yang dilakukan oleh borrower. Seperti apa? Borrower menggunakan data palsu. Dan ketika sudah mendapatkan modal dari marketplace P2P. Borrower melarikan uang tanpa jejak.
Ya, lagi-lagi kita harus selektif memilih borrower.
Selain selektif memilih borrower dan marketplace. Kita bisa menggunakan modal kecil terlebih dahulu ketika pertama kali bergelut dengan bisnis P2P Lending. Kenapa? Karena, jika terjadi gagal bayar. Setidaknya, modal yang hilang nggak terlalu besar.
Selain itu, kita juga harus bisa memilih marketplace yang menjunjung tinggi transparansi. Terutama, segala sesuatu yang berkaitan dengan data borrower. Kenapa? Agar nggak ada istilah gagal bayar.
Karena saya lebih suka bisnis trading saham atau bisnis trading forex.
Bisnis pinjam meminjam itu, menurut saya sangat sulit dilakukan. Kenapa? Karena memilih borrower yang baik itu nggak mudah. Apalagi proses pemilihannya nggak bisa kita lakukan secara langsung. Hanya mengandalkan pengelola marketplace dan sebuah jaminan.
Tapi, jika kamu adalah tipe investor yang suka dengan tantangan. Kamu bisa ikut serta didalam bisnis P2P Lending ini, tentu sebagai investor jika ingin mendapatkan keuntungan. Tapi, kamu harus ingat! Jangan Nekat jika berurusan dengan uang. Pelajarilah terlebih dahulu bisnis ini dengan baik.
Dan berdasarkan pengamatan saya. P2P Lending ini saya kelompokkan kedalam investasi jenis High Risk Low Return. Kenapa? Karena, jaminan tidak adanya gagal bayar masih kecil. Nggak seperti obligasi atau surat utang yang diterbitkan pemerintah atau korporat.
Itu, menurut pengamatan saya loh ya. Nanti akan saya bagi pengalaman singkat saya dengan P2P Lending ini kepada kalian semua. Jika saya sudah menjadi investor P2P Lending tentunya.
Dan jika kamu ingin tahu daftar P2P lending marketplace. Kamu bisa melihat beberapa daftarnya di halaman "Daftar P2P lending marketplace" dan diluar daftar tersebut masih banyak daftar P2P lending yang bisa kamu pilih.
Apakah kita bisa mendapatkan keuntungan yang besar dari kegiatan ini? Tentu, tetapi tidak sebesar jika kita menjalankan bisnis trading saham atau forex loh ya. Kenapa? Ya, karena pasaran bunga pinjaman itu nggak selamanya besar.
Jika kamu ingin tahu, kamu bisa berkunjung ke salah satu marketplace P2P. Disana, kamu bisa memperoleh detail informasi tentang besarnya keuntungan dari bunga pinjaman.
# Kerugian Bergabung P2P Lending Sebagai Lender
Apakah nggak ada risikonya gan, jika kita bergabung dengan P2P Lending? Ada donk. Risiko dasar yang kemungkinan bisa kita rasakan adalah adanya gagal bayar dari orang atau instansi yang kita modalin.Misalkan, jika kamu membiayai usaha Pak Dadang sebesar Rp 1.000.000,- dengan jangka waktu 12 bulan. Ternyata, Pak Dadang mengalami kebangkrutan. Sehingga, Pak Dadang nggak bisa bayar cicilan dan bunganya. Maka dapat dipastikan, kamu sedang mengalami kerugian.
Rugi doonk. Iyalah, namanya juga gagal bayar. Itulah risiko dasar yang harus dihadapi oleh seorang investor.
Nah, agar hal seperti ini nggak terjadi. Maka, kita sebagai investor harus selektif memilih borrower yang akan kita kasih modal. Jangan sampai modal yang sudah kita berikan hilang begitu saja. Ingat ya! Investor harus SELEKTIF memilih borrower.
Selain adanya gagal bayar. Ada juga istilah lain yang dihadapi seorang investor. Yaitu, adanya fraud (penipuan) yang dilakukan oleh borrower. Seperti apa? Borrower menggunakan data palsu. Dan ketika sudah mendapatkan modal dari marketplace P2P. Borrower melarikan uang tanpa jejak.
Ya, lagi-lagi kita harus selektif memilih borrower.
# Manajemen Risiko Sebagai Lender di P2P Lending
Untuk mengurangi risiko (kehilangan uang) ketika menjadi pemodal (lender). Kita harus bisa selektif memilih borrower. Disamping itu, kita harus bisa memilih marketplace P2P yang bagus dan terpercaya juga. Kenapa ini penting? Karena marketplace P2P yang bagus. Setidaknya, proses verifikasi yang diberikan kepada borrower sangat ketat dan tidak asal menerima borrower.Daftar Borrower |
Selain itu, kita juga harus bisa memilih marketplace yang menjunjung tinggi transparansi. Terutama, segala sesuatu yang berkaitan dengan data borrower. Kenapa? Agar nggak ada istilah gagal bayar.
# Pendapat Saya Tentang P2P Lending
Ini, masih pendapat saya loh ya. Pendapat seseorang yang belum pernah bergelut secara langsung dengan P2P Lending alias hanya wacana saja. Kenapa? Karena, saya memang nggak suka dengan bisnis pinjam meminjam.Karena saya lebih suka bisnis trading saham atau bisnis trading forex.
Bisnis pinjam meminjam itu, menurut saya sangat sulit dilakukan. Kenapa? Karena memilih borrower yang baik itu nggak mudah. Apalagi proses pemilihannya nggak bisa kita lakukan secara langsung. Hanya mengandalkan pengelola marketplace dan sebuah jaminan.
Tapi, jika kamu adalah tipe investor yang suka dengan tantangan. Kamu bisa ikut serta didalam bisnis P2P Lending ini, tentu sebagai investor jika ingin mendapatkan keuntungan. Tapi, kamu harus ingat! Jangan Nekat jika berurusan dengan uang. Pelajarilah terlebih dahulu bisnis ini dengan baik.
Dan berdasarkan pengamatan saya. P2P Lending ini saya kelompokkan kedalam investasi jenis High Risk Low Return. Kenapa? Karena, jaminan tidak adanya gagal bayar masih kecil. Nggak seperti obligasi atau surat utang yang diterbitkan pemerintah atau korporat.
Itu, menurut pengamatan saya loh ya. Nanti akan saya bagi pengalaman singkat saya dengan P2P Lending ini kepada kalian semua. Jika saya sudah menjadi investor P2P Lending tentunya.
Dan jika kamu ingin tahu daftar P2P lending marketplace. Kamu bisa melihat beberapa daftarnya di halaman "Daftar P2P lending marketplace" dan diluar daftar tersebut masih banyak daftar P2P lending yang bisa kamu pilih.