Bisnis MLM (Multi Level Marketing) adalah sebuah bisnis yang dijalankan secara keanggotaan (jaringan). Semakin besar jaringan keanggotaan yang terbentuk maka semakin besar keuntungan yang mengalir kepada pemilik produk yang sistem penjualannya dilakukan melalui bisnis MLM.
Bisnis MLM |
Produk yang ditawarkan oleh bisnis MLM beraneka ragam, begitu pula dengan besarnya keuntungan dan bonus yang diberikan kepada anggotanya.
Bisnis MLM sejatinya adalah sebuah sistem penjualan produk. Jika Unilever dalam sistem penjualan produk pasta giginya menggunakan iklan sebagai media promosi, bisnis MLM menggunakan kata "bonus anggota" untuk mempromosikan produknya.
Di Indonesia, sudah banyak sekali bisnis MLM yang telah beredar dan berkembang. Dan saya pun juga pernah terjun kedalam bisnis MLM ini. Eits, tapi tunggu dulu. Jangan berpikir macam-macam dulu ya tentang saya, nanti akan saya jelaskan lebih detail tentang pengalaman saya ketika menjalankan bisnis MLM ini.
Ketika kamu menjalankan bisnis MLM, kamu akan mengenal yang namanya upline dan downline. Upline sendiri adalah seseorang yang kemudian disebut sponsor yang bertugas merekrut downline menjadi anggotanya. Dia bertugas mengedukasi downline tentang produk, skema bisnis, dan yang terpenting adalah mengedukasi downline untuk bisa menjadi upline.
Apa keuntungan menjadi upline didalam bisnis MLM? Keuntungan yang diperoleh berasal dari dua sumber, pertama dari hasil penjualan produk dan kedua dari bonus merekrut downline.
Semakin banyak menjual produk maka upline akan banyak memperoleh keuntungan, begitu juga dengan semakin banyak merekrut downline maka semakin banyak mendapatkan bonus juga.
Terus, keuntungan menjadi downline apa saja? Keuntungan menjadi downline berasal dari hasil penjualan produk saja.
# Kenapa Saya Nggak Mau Ikut Bisnis MLM (Multi Level Marketing)
Dulu, saya pernah ikut bergabung dengan bisnis MLM. Pada waktu itu saya masih unyu-unyu alias masih menjadi seorang mahasiswa baru (semester ke-4).
Ditawarin bergabung oleh teman-teman yang sudah bergabung terlebih dahulu.
Kok bisa saya bergabung? Mereka memberikan iming-iming mimpi besar, bebas finansial, dan pokoknya mimpi bejibun sampai saya nggak enak sendiri dengan teman saya.
Teman saya adalah pejuang yang sangat gigih, nyariin saya kemana-mana, sampai pada akhirnya saya pun menyerah dan bergabung juga kedalam bisnis MLM yang ditawarkannya.
Apakah cuman satu bisnis MLM yang saya ikuti? Nggak, saya bergabung 3 bisnis MLM. Dan modal yang saya gunakan berasal dari beberapa beasiswa yang susah payah saya peroleh.
Apakah saya sukses menjalankan bisnis MLM? Nggak, saya sama sekali nggak sukses. Kenapa? Karena saya nggak pernah menjual satu pun produk bisnis MLM yang saya ikuti. Kenapa? Karena hati saya masih ragu-ragu untuk menjual produk tersebut kepada keluarga, teman-teman, atau orang lain.
Kok bisa? Iya, setelah saya bergabung bisnis MLM maka saya diharuskan membeli sebuah paket produk. Dan untungnya, sebelum saya jual produk bisnis MLM, saya rasakan terlebih dahulu produk-produk bisnis MLM tersebut. Dan hasilnya, wow sungguh diluar dugaan saya.
Menurut saya, produk bisnis MLM yang saya beli mempunyai kualitas dibawah produk lain yang sejenis yang mempunyai harga jauh dibawah harga produk bisnis MLM.
Karena hal inilah, saya nggak berani menjual produk bisnis MLM kepada orang lain khususnya keluarga saya sendiri. Kenapa? Karena saya adalah tipe orang yang hanya menjual produk berkualitas dan bermanfaat bagi orang lain. Just it!.
Terus, apakah saya langsung keluar dari bisnis MLM ini? Nggak, waktu itu saya masih bertahan disana karena saya masih diberikan mimpi-mimpi indah tentang kesuksesan. Kesuksesan apa itu? Kesuksesan menjalankan bisnis MLM dengan cara merekrut anggota alias downline.
Apakah saya berhasil merekrut downline? Nggak juga. Kenapa maaaas? Bagaimana saya bisa merekrut downline bisnis MLM. Lawong saya nggak tega sama orang. Saya nggak tega merekrut orang lawong saya sendiri nggak terlalu suka dengan produknya.
Dulu pernah sih, ada satu orang teman yang ingin bergabung dengan saya. Tetapi pada akhirnya nggak jadi karena saya sendiri membatalkannya. Saya tidak mau dikomplain karena dianggap menjerumuskannya kedalam lubang kesengsaraan.
Apakah kemudian saya menjelek-jelekkan bisnis MLM? Nggak, karena saya sadar bahwa bisnis ini bukanlah bisnis yang cocok untuk saya jalankan.
Akhirnya, saya kuliah, kerja, membuka bisnis sendiri, dan investasi. Dan menurut saya ini adalah sebuah keputusan yang tepat pada saat itu.
Dan Untungnya, saya masuk kedalam bisnis MLM hanya dalam waktu 1 (satu) tahun. Dan untungnya, saya nggak terlalu aktif menjalankan bisnis MLM. Hanya sering ikut seminarnya saja, itu pun kalau ada yang ngajak.
Saya pun bersyukur tidak lama masuk kedalam bisnis MLM. Nggak bisa bayangin jika saya masuk kedalam bisnis MLM dalam waktu 2 tahun, pasti berantakan kuliah saya. Lulus lama, kerja kagak.
Kenapa saya nggak mau lagi masuk kedalam bisnis MLM dan lebih memilih bisnis sendiri walaupun untungnya recehan? Karena saya yakin, meskipun hasilnya recehan jika saya kumpulkan sedikit demi sedikit maka akan menjadi besar juga. Dan yang tidak kalah penting, hasil tersebut penuh dengan BERKAH.
# Cara Memilih Bisnis MLM (Multi Level Marketing) Yang Benar
Berdasarkan pengalaman pribadi saya diatas maka saya ingin berbagi "Tips" dengan Anda yang ingin bergabung kedalam bisnis MLM. Entah itu karena terpaksa atau karena dorongan hati.
#1. Pilihlah Bisnis MLM Yang Sudah Masuk Anggota APLI
Ini adalah syarat utama dan standard yang harus Anda lakukan. APLI sendiri adalah singkatan Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia yang memberikan sertifikasi kepada bisnis MLM yang telah sesuai dengan aturan dan kode etik.
Apakah bisnis MLM yang sudah masuk kedalam anggota APLI termasuk bisnis MLM yang baik? Belum tentu, silahkan kamu pelajari tips memilih bisnis MLM berikutnya.
#2. Pilihlah Bisnis MLM yang Berbadan Hukum
Kenapa harus berbadan hukum? Bisnis MLM harus berbadan hukum agar bisnis MLM tersebut bisa mempertanggung jawabkan produknya kepada anggotanya dan konsumen lainnya.
Memang kamu mau membeli produk bisnis MLM yang tidak berbadan hukum? Kalau saya sih nggak akan mau membeli produknya. Kenapa? Jika ada masalah dengan produk yang dijual maka kita tidak akan tahu akan menuntut ke siapa.
Berbadan hukum itu maksudnya apa sih? Maksudnya, bisnis MLM itu dibawah naungan sebuah PT (Perseroan Terbatas) yang mempunyai Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan patuh membayar pajak Negara.
#3. Pilihlah Bisnis MLM yang Mempunyai Jaminan Kualitas Produk
Quality Control (QC) adalah jaminan kualitas produk yang akan dijual dan dikonsumsi masyarakat.
Kita harus memilih bisnis MLM yang mempunyai jaminan produk. Dan jika terjadi cacat produk dan lolos di pasar maka kita bisa mengembalikannya dan mendapatkan produk yang baru.
Menurut saya, QC adalah standar yang harus Anda tanyakan pertama kali kepada upline yang mengajak Anda bergabung kedalam bisnis MLM nya.
#4 Pilihlah Bisnis MLM yang Mempunyai Distributor Baik
Distributor baik yang saya maksud disini adalah distributor tersebut mempunyai sebuah sistem yang bisa menjadikan membernya sukses. Dan tidak hanya mementingkan dirinya sendiri dengan cara mempengaruhi anggotanya hanya untuk membeli produk.
Orang masuk bisnis MLM karena mereka ingin sukses, begitu juga dengan Anda kan. Makanya, pilihlah distributor yang mempunyai sistem bagus dan sudah terbukti kehebatannya.
#5. Pilihlah Bisnis MLM yang Mempunyai Produk Beraneka Ragam
Bisnis MLM yang mempunyai produk beraneka ragam, lebih banyak memberikan peluang daripada yang hanya menjual satu produk saja.
Sebelum Anda menentukan akan bergabung dengan bisnis MLM, lihatlah terlebih dahulu produk-produk yang dimiliki bisnis MLM tersebut. Terutama lihatlah produk unggulan mereka. Lihatlah produk yang paling banyak mendatangkan keuntungan agar Anda bisa mengira-ngira seberapa besar keuntungan yang bisa Anda kumpulkan.
# 6 Pilihlah Bisnis MLM yang Mempunyai Produk Unik, Berkualitas, Dan Harganya Wajar
Didalam pilihan ini, saya tidak memisah antara pilihan produk unik, berkualitas, dan harganya wajar.
Kenapa? Berdasarkan pengalaman saya diatas, saya sendiri tidak bisa menjalankan bisnis MLM karena produk yang akan saya jual tidak memenuhi kriteria ini (Unik, Berkualitas, dan Harganya Wajar).
Anda harus melihat dan mempelajari terlebih dahulu produk-produk yang ditawarkan melalui skema bisnis MLM. Sebelum Anda memutuskan bergabung.
Biasanya, produk-produk yang ditawarkan melalui skema bisnis MLM harganya mahal, dan kurang berkualitas dan bersifat umum. [Ini menurut pandangan dan pengalaman saya loh ya]
Produk-produk yang mempunyai kriteria seperti ini sangatlah sulit bersaing dengan produk-produk sejenis yang sistem pemasarannya tidak dilakukan dengan skema bisnis MLM. Sehingga Anda sebagai penjual akan kesulitan menjual produk-produk tersebut karena Anda kalah bersaing.
Jika Anda kesulitan menjual produk-produk bisnis MLM kepada konsumen maka hanya dengan merekrut anggota baru (downline) Anda bisa memperoleh penghasilan.
Dan hal ini, biasanya adalah hal yang sangat lazim dilakukan oleh calon upline.
Mencari downline tidaklah mudah jika dilakukan dengan tanpa paksaan, hanya mengandalkan kualitas produk. Dan cara seperti ini adalah cara yang sangat dibenci kebanyakan orang.
Anda nggak perlu khawatir, banyak kok bisnis MLM yang menjual produk dengan kriteria seperti ini. Hanya saja, diperlukan sedikit ketelitian, kejelian, dan keberanian memilih saja.
# 7 Pilihlah Upline Yang Berjiwa Sosial dan Menolong
Ini adalah hal yang tidak kalah penting.
Anda harus melihat terlebih dahulu upline yang mengajak Anda bergabung kedalam bisnis MLM. Anda harus lihat, apakah dia suka menolong dan berjiwa sosial terutama menyangkut kesuksesan Anda menjalankan bisnis MLM.
Jangan memilih upline yang hanya senang ketika downline bergabung tetapi malas melakukan edukasi. Kenapa? Biasanya, downline yang masuk kedalam jaringan seperti ini tidak akan sukses menjalankan bisnis MLM. Kenapa? Karena mereka minim edukasi yang benar tentang produk, strategi, dan motivasi.
#8. Pilihlah Bisnis MLM yang Sistemnya Adil Untuk Semua Membernya
Pilihlah bisnis MLM yang mempunyai sistem adil terhadap semua membernya. Dan biasanya, rasa keadilan inilah yang pertama kali dirasakan oleh member baru.
Banyak calon downline baru yang menolak bergabung karena merasa adanya ketidak adilan. Mereka banyak yang nggak terima karena merasa banyak upline yang mendapatkan keuntungan tanpa harus bekerja keras.
Jadi, pilihlah sistem bisnis MLM yang memberikan rasa keadilan, baik itu untuk downline atau upline.
#9. Pilihlah Bisnis MLM yang Mempunyai Support Center yang Bagus
Anda harus memilih bisnis MLM yang mempunyai support center yang bagus, karena jika Anda mengalami masalah maka Anda bisa bertanya kepada mereka secara langsung.
Hal ini adalah penting. Dan Anda harus menanyakannya kepada upline Anda sebelum memutuskan bergabung.
#10. Pilihlah Bisnis MLM yang Mempunyai Harga Produk Wajar
Saya ulangi sekali lagi.
Anda harus memilih bisnis MLM yang mempunyai harga produk yang wajar. Maksudnya? Kualitas produk dan harganya sebanding. Jangan sampai harga produknya mahal tetapi kualitas yang dimiliki rendah. Kalau sudah seperti ini, kemungkina produk akan laku terjual sangat kecil.
Gimana? tertarik dengan bisnis MLM. Jika Anda tertarik, jangan lupa untuk melakukan analisis sederhana terlebih dahulu. Dan ingat, Anda harus berani menolak jika Anda merasa bisnis MLM tersebut tidak menguntungkan Anda. Kenapa? Karena masih banyak jenis bisnis MLM yang ada di luar sana.