Stop loss, cut loss! mungkin sebagian besar dari Anda sudah tidak asing dengan istilah tersebut karena istilah tersebut adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manajemen risiko yang sudah pernah kita bahas sebelumnya.
Stop loss memang harus kita lakukan untuk mencegah hal yang tidak kita inginkan yaitu kerugian akibat salah analisis terhadap kondisi pasar yang sedang kita amati. Kesalahan yang telah kita perbuat tidak boleh mendapat toleransi yang sangat tinggi karena semakin tinggi toleransi yang kita berikan maka semakin besar nilai kerugian yang akan kita peroleh sehingga stop loss benar-benar harus kita eksekusi.
Stop loss atau cut loss dapat kita lakukan secara manual atau otomatis. Jika kita ingin melakukan secara manual maka setidaknya kita harus sering melihat pergerakan harga pasangan mata uang yang sedang kita perdagangkan (bikin capek dan tidak tenang menjalani keseharian) tetapi jika kita lakukan secara otomatis maka kita tidak perlu melakukannya sehingga kita dapat melakukan kegiatan lainnya semisal liburan atau istirahat.
Dengan melakukan stop loss berarti kita memperpanjang hidup akun trading kita sehingga akun kita tetap terus mampu memperoleh peluang untuk mendapatkan keuntungan berikutnya.
Untuk melakukan cut loss atau stop loss maka Anda harus menentukan terlebih dahulu besarnya risiko yang dapat Anda terima (persentasenya berapa) kemudian Anda tarik kebawah atau keatas dari harga beli atau jual.
Misalkan saja Anda ingin membeli pasangan mata uang AUD/USD sebanyak 1K (akun mikro) pada harga 0.77980 dan Anda ingin memasang stop loss sebesar -82 pip maka stop loss Anda akan berada pada harga 0.77160 (0.77980 - 82).
Tidak hanya menentukan stop loss yang dapat kita lakukan secara ototmatis (by system) tetapi menentukan kapan mendapatkan keuntungan (take profit) dan keluar dari pasar pun dapat kita lakukan secara otomatis. Misalkan saja, Anda akan keluar pasar atau merealisasikan keuntungan jika harga bergerak sepanjang 42 pip maka yang perlu Anda lakukan adalah menambah harga beli tadi sejumlah nilai take profit yang telah Anda tentukan. Sehingga nilai take profit Anda akan tereksekusi pada harga 0.78400 (0.77980 + 42)
Dan untuk menentukan stop loss ada beberapa cara yang dapat digunakan, antara lain berdasarkan:
Untuk melakukan cut loss atau stop loss maka Anda harus menentukan terlebih dahulu besarnya risiko yang dapat Anda terima (persentasenya berapa) kemudian Anda tarik kebawah atau keatas dari harga beli atau jual.
Misalkan saja Anda ingin membeli pasangan mata uang AUD/USD sebanyak 1K (akun mikro) pada harga 0.77980 dan Anda ingin memasang stop loss sebesar -82 pip maka stop loss Anda akan berada pada harga 0.77160 (0.77980 - 82).
Tidak hanya menentukan stop loss yang dapat kita lakukan secara ototmatis (by system) tetapi menentukan kapan mendapatkan keuntungan (take profit) dan keluar dari pasar pun dapat kita lakukan secara otomatis. Misalkan saja, Anda akan keluar pasar atau merealisasikan keuntungan jika harga bergerak sepanjang 42 pip maka yang perlu Anda lakukan adalah menambah harga beli tadi sejumlah nilai take profit yang telah Anda tentukan. Sehingga nilai take profit Anda akan tereksekusi pada harga 0.78400 (0.77980 + 42)
Dan untuk menentukan stop loss ada beberapa cara yang dapat digunakan, antara lain berdasarkan:
- Persentase
- Volatility
- Grafik
- Waktu
Secara kasat mata untuk menentukan stop loss atau cut loss sangatlah mudah tetapi berdasarkan fakta hal ini sangat sulit dilakukan. Kenapa? karena kita dituntut untuk mampu menentukan titik stop loss yang benar-benar titik stop loss kita dan bukan titik semu (fakeout).
Untuk lebih jelasnya hal ini akan kita bahas untuk masing-masing metode diatas.