Indeks Harga Konsumen (IHK) bisa dikatakan adalah indikator inflasi yang sangat penting dan digunakan pemerintah untuk menentukan kebijakan ekonomi yang paling efektif. Indeks ini mewakili perubahan tingkat harga rata-rata eceran ditingkat konsumen pada sejumlah jenis barang dan jasa tertentu yang dihitung dalam kurun waktu tertentu pula.
Inflasi terikat secara langsung dengan daya
beli mata uang dalam negeri dan memengaruhi posisinya di pasar
internasional. Jika ekonomi berkembang dalam kondisi normal, kenaikan
IHK dapat menyebabkan peningkatan suku bunga dasar. Hal ini yang kemudian akan menyebabkan peningkatan daya tarik mata uang.
Sumber: BPS.go.id |
Untuk menghitung IHK diperlukan sebuah acuan dasar perhitungan dan mulai Januari 2014, IHK disajikan dengan menggunakan tahun dasar 2012=100 dan mencakup 82 kota yang terdiri dari 33 ibu kota propinsi dan 49 kota-kota besar di seluruh Indonesia. IHK sebelumnya menggunakan tahun dasar 2007=100 dan hanya mencakup 66 kota (sumber:http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/3#subjekViewTab2.
Diatas adalah tabel IHK dan inflasi tahun 2015 dan 2016 berjalan yang diambil dari website Badan Pusat Statistik (BPS) dan dapat dilihat bahwa tingkat inflasi tahun 2015 sebesar 3.35% yang dihitung berdasarkan perubahan IHK.
Perlu kita pahami bahwa pemerintah dan bank sentral selalu memonitor perubahan IHK dari waktu ke waktu sebagai acuan mengetahui tingkat inflasi. Dalam menentukan tingkat suku bunga, bank sentral selalu melihat pada perubahan indikator IHK, disamping beberapa indikator fundamental lainnya. Dan sebagai trader forex kita mesti mengikuti data indikator IHK ini yang dirilis setiap bulan karena dampaknya cukup tinggi terhadap nilai tukar mata uang.